Ketia kamu
sudah memutuskan untuk mempublish web, bloging, penerbitan video dan
sejenisnya, kamu membutuhkan Content Management System disingkat (CMS) agar kamu
bias memperlihatkan isinya kepada dunia. Jika kamu seorang web desiner, kamu
sebenarnya duduk mengkoding atau kamu memprogramkan halaman-halaman web. Jika kamu
seorang web publisher kamu pada dasarnya baik membeli atau menggunakan CMS yang
open source, itu semua hal-hal yang kamu butuhkan. Pada dasarnya yang terjadi
kamu menginstal CMS pada web server, kemudian ketika setelah diinstal pada
sistem, kamu akan mendapatkan apa yang disebut back-end atau sebuah interface
yang sangat mudah digunakan. Jika kamu ingin menambahkan sebuah post kamu
tinggal klik add post, jika kamu
ingin menambahkan sebuah halaman kamu tinggal klik add page, jika kamu ingin sesuatu yang tampil beda kamu tinggal
klik appearances. Jadi kamu tidak
usah banyak mengkoding, kamu hanya bermain dengan sebuah interface.
Ada banyak
CMS di luar sana, ratusan bahkan ribuan atau lebih diantaranya Drupal,
Wordpress, PHP Fox, Joomla, Sub Hub, dan masih banyak lagi. Sebelum kamu memilih CMS yang kamu butuhkan
untuk bisnismu kamu harus memikirkan semua kemungkinan yang berkaitan dengan
itu seperti modul-modul, add-in,
bahkan biaya untuk memulai sampai
mengurusi semua itu. Lalu hal-hal apa saja yang perlu kamu pikirkan itu?
berikut penjelasannya:
1.
TCO
(Total Cost of Ownership)
Setiap CMS mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setidaknya
ada 3 versi CMS yang memiliki serfice yang berbeda berdasarkan biayanya.
·
Open
Souce
Versi ini jeals 100%
gratis sesuai namanya, dimana kita bisa menggunakannya dengan bebas tanpa harus
membayarnya. Cukup dengan mendownloadnya kemudian pasang di web server kita.
Diantaranya: Wordpress, Joomla, Drupal.
·
Prabayar(paid)
Versi ini mengharuskan
kita membayar setidaknya $300 sekali saja hanya untuk softwarenya, kemudian
kita pasang di web server kita.
·
Hosted
Dengan versi ini kita
mengharuskan membayar perbulan untuk software sekaligus dengan hostingnya. Kita
membuat akunnya kemudian kita membayarnya sekitar $100 perbulan untuk serficenya.
Misalkan kita memilih
CMS Open Soure Wordpress, kita mendapatkannya 100% secara gratis namun kita
harus memilik skill lebih untuk mengurusinya. Namun jika kita membutuhkan
hosting, mau tidak mau kita harus membeli serficenya
setidaknya Rp.150rb per-tahun. Jika kita asumsikan jangka waktu 5 tahun,
maka kita membutuhkan Rp.750rb untuk biaya serfice-nya.
Jika kita memilih versi prabayar kita membutuhjan uang sekitar $300 untuk
membeli softwarenya sekali saja namun tetap jika membutuhkan hosting kita harus
membeli layanannya. Kelebihan versi ini kita mendapatkan fitur-fitur yang lebih
dari versi Open Source, jadi tidak perlu usaha lebih untuk mengurusi CMS pada
sistem kita. Jika kita memilih versi Hosted kita akan mendapatkan sebuah CMS
dengan full version beserta Hosting namun kita harus membayar perbulan lebih
dari biaya hostingnya karena scara tidak
langsung kita membeli versi full dari softwarenya. Kira-kira sekitar $100 atau
Rp.1jt biaya yang kita perlukan.
2.
Core
Selain biaya yang kita perlu perhatikan sebelem memilih CMS yang sesuai
dengan bisnis kita, komponen inti pada CMS seperti Modul, Plugins, dan Add-ons
perlu kita perhatikan, karena teknologi berkembang begitu cepat dan setiap
versi CMS memiliki pembaharuan core yang berbeda-beda tergantung dari
komunitasnya. Jika kita memilih versi Open Souce kita memiliki keuntungan dari
segi pembeharuan core, karena banyak orang yang menggunakan Open Souce sehingga
banyak orang yang mengupdate modul, plugins, add-ons yang kita butuhkan. Jika
kita memilih versi prabayar (paid) kemungkinan pemberahuan core tidak sebanyak
versi Open Souce karna tidak banyak orang yang mengguanakan versi ini karna
harganya tidak semua orang bisa menjakau harganya, sehingga sedikit pilihan
core yang dapat kita pilih dan tidak semua core yang kita butuhkan itu gratis. Jika
kita memilih versi Hosted sebenarnya tidak jauh beda dengan versi prabayar.
3.
Install
and Use
Dari tiga versi tadi yang kita bahas, ada perbedaan dari penginstalan
dan penggunaannya. Misalkan jika kita menggunakan versi Open Souce perlu
keterampilan lebih atau skill yang lebih untuk menginstal dan
mengaplikasikannya sampai web ita bisa di nikmati oleh konsumen. Tetapi jika kita menggunakan versi prabayar,kita tidak perlu banyak
berpikir untuk menginstal dan mengurusinya tak perlu juga kita sampai menyewa
konsultan IT untuk mengurusi web kita.
4.
Speed
Speed atau kecepatan asdalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam
CMS. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan dalam mengakses/memproses/merespon
setiap perintah yang dilakukan pada CMS yang digunakan.
Seberapa cepat kita dapat mengarahkan situs web kita melalui CMS. Seberapa cepat
pengunjung bisa meraih web kita. Semakin cepat semakin baik, karena pengunjung
akan lebih tertarik kepada web kita, kemungkinan mereka mengakses web kita lagi
bahkan sampai menjadi follower website kita. Ini sesuatu hal yang sangat
menguntungkan bagi bisnis kita. Jangan sampai karena website kita lambat dengan
CMS yang kita pilih menyebabkan pengunjung enggan mengunjugi web kita.
Kesimpulan
Jadi kesimpulannya sebelum memilih CMS, kita harus memikirkan segala sesuatu yang kita butuhkan dengan CMS dalam prespektif bisnis. Kita harus berfikir visioner, apa dampak yang kita rasakan jika kita memilih CMS itu. Ada 4 hal yang harus kita fikirkan terlebih dahulu sebelumnya, yaitu TCO (Total Cost Ownership) atau biaya yang diperlukan, Core atau bagian inti yang diperlukan CMS (modul, add-in, plugin dsb), kemudahan dalam menginstal dan mengoperasikan, dan yang terakhir kecepatan akses. Tentunya dari banyaknya CMS masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, namun dari 3 versi CMS (Open Source, Paid, Hosted) versi Open Source lah yang paling menjanjikan. Selain 100% gratis dia memiliki fitur dan pelayanan (update core) yang mumpuni meskipun perlu sedikit keterampilan lebih dalam mengolahnya.
Yang kamu perlukan sebelum memilih CMS
4/
5
Oleh
Unknown